Hadits Tentang Perhiasan bagi Perempuan


A.   Wardah Fitriyah dan Qoty Intan

              Pengertian Perhiasan
Perhiasan menurut Al-Qurthubi, terbagi dua, yaitu perhiasan bawaan atau bersifat alami, dan perhiasan yang diciptakan dan bersifat artifisial. Perhiasan bawaan adalah wajah. Wajah merupakan inti perhiasan dan keindahan bentuk yang dapat memberikan kesegaran. Sedangkan perhiasan yang diciptakan (artifisial) adalah perhiasan yang biasanya diupayakan oleh perempuan untuk memperbaiki penampilannya, seperti pakaian, perhiasan emas, celak, dan pewarna. Karenanya Al-Qurthubi berkata, “Di antara perhiasan tersebut ada yang tampak dan ada yang tidak tampak. Perhiasan yang tampak boleh dipandang semua orang, baik sanak, kerabat, maupun orang asing. Sedangkan perhiasan yang tidak tampak tidak boleh diperlihatkan kecuali untuk orang-orang yang telah disebutkan Allah Swt dalam ayat ini.” [1]
“Dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putra-putra saudara lelaki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan lelaki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita (QS 24: 31)[2]

B.      Kategori Perhiasan Bagi Perempuan
1.      Pakaian
Ketika Dia berfirman:
 “Dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) tampak daripadanya,” (An-Nur:31)
maka hal ini menunjukkan bahwa pakaian yang tampak dari luar harus diposisikan sebagai perhiasan atau az-zinah.[3]

2.      Perhiasan Emas (cincin, anting-anting, kalung)
Hendaklah wanita mengetahui bahwa syari’at telah membolehkan wanita memakai emas, namun demikian, dia dimakruhkan memperlihatkan perhiasan emas yang dikenakannya.[4]
Sebagaimana disebutkan dalam hadits,
عَنْ اَبِي مُوسى: اَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللّه عَلَيهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اُحِلَّ الذّهَبُ وَالْحَرِيْرُ لِلْاِنَاثِ مِنْ اُمَّتِى, وَحُرِّمَ عَلَى ذُكُوْرِهَا
Artinya: “Dari Abu Musa ra. Bahwa nabi saw. bersabda: “Emas dan sutera dihalalkan bagi kaum wanita dari umatku, dan diharamkan atas kaum lelaki””. [5]
3.      Celak
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ هُوَ الطَّيَالِسِيُّ عَنْ عَبَّادِ بْنِ مَنْصُورٍ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اكْتَحِلُوا بِالْإِثْمِدِ فَإِنَّهُ يَجْلُو الْبَصَرَ وَيُنْبِتُ الشَّعْرَ وَزَعَمَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَتْ لَهُ مُكْحُلَةٌ يَكْتَحِلُ بِهَا كُلَّ لَيْلَةٍ ثَلَاثَةً فِي هَذِهِ وَثَلَاثَةً  
[6]هَذِه
Artinya: “ Dari Ibnu Abbas sesungguhnya Nabi bersabda: bercelaklah kalian dengan itsmid, karena mencerahkan pandangan dan menumbuhkan rambut. Dan nabi menyangka (bermaksud) bahwa bercelak setiap malam tiga kali pada ini (kanan) dan tiga kali pada ini (kiri). (H.R. Tirmidzi).

C.      Perhiasan yang Diperbolehkan Bagi Perempuan
1.      Minyak wangi demi kemesraan suami.
Sebagaimana dalam hadis dari Sa’id:
حَدَّثَنَا مَخْلَدُ بْنُ خَالِدٍ حَدَّثَنَا رَوْحٌ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي عَرُوبَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ الْحَسَنِ عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ
أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا أَرْكَبُ الْأُرْجُوَانَ وَلَا أَلْبَسُ الْمُعَصْفَرَ وَلَا أَلْبَسُ الْقَمِيصَ الْمُكَفَّفَ بِالْحَرِيرِ قَالَ وَأَوْمَأَ الْحَسَنُ إِلَى جَيْبِ قَمِيصِهِ قَالَ وَقَالَ أَلَا وَطِيبُ الرِّجَالِ رِيحٌ لَا لَوْنَ لَهُ أَلَا وَطِيبُ النِّسَاءِ لَوْنٌ لَا رِيحَ لَهُ
قَالَ سَعِيدٌ أُرَهُ قَالَ إِنَّمَا حَمَلُوا قَوْلَهُ فِي طِيبِ النِّسَاءِ عَلَى أَنَّهَا إِذَا خَرَجَتْ فَأَمَّا إِذَا كَانَتْ عِنْدَ زَوْجِهَا فَلْتَطَّيَّبْ بِمَا شَاءَتْ[7]
Artinya: dari Imran bin Hushain sesungguhnya Nabi saw bersabda: aku tidak mengendarai urjuan, aku tidak mengenakan pakaian kuning, dan aku tidak menggunakan gamis sutra Imran berkata hasan memberi isyarat pada lengan gamisnya, dan Rasul bersabda:ketahuilah, parfum pria adalah yang tercium dan tidak tampak warnanya, sedangkan parfum wanita adalah yang tampak warnanya dan tidak tercium aromanya”.
Sa’id berkata: menangguhkan ucapannya pada parfum ketika keluar, bagi perempuan bila disamping suaminya maka pakailah wangi-wangian sesukanya.
2.      Emas dan sutera, boleh dipakai tapi makruh berbangga dan bermegahan dengannya, hal mana bisa juga terjadi dalam perkara lain.
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ عَنْ أَبِي أَفْلَحَ الْهَمْدَانِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زُرَيْرٍ يَعْنِي الْغَافِقِيَّ أَنَّهُ سَمِعَ عَلِيَّ بْنَ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ
إِنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخَذَ حَرِيرًا فَجَعَلَهُ فِي يَمِينِهِ وَأَخَذَ ذَهَبًا فَجَعَلَهُ فِي شِمَالِهِ ثُمَّ قَالَ إِنَّ هَذَيْنِ حَرَامٌ عَلَى ذُكُورِ أُمَّتِي
Artinya: dari Abdullah ibn Zubair mendengar sayyidina Ali berkata: sesungguhnya Rasulullah saw mengambil sutra di kanannya dan menjadikan emas pada bagian kirinya kemudian bersabda:” sesungguhnya dua hal ini haram bagi laki-laki umatku”. (HR. Abi Daud)[8]
 
D.     Perhiasan yang Dilarang Untuk Perempuan
1.      Perhiasan yang dipakai dengan maksud menimbulkan kehebohan, menyombongkan diri dan menarik perhatian orang, tamu, baik wanita atau lainnya.
  
Artinya: dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. ( an nur: 31)

2.      Minyak wangi yang menyengat hidung, dipakai di hadapan selain muhrimnya sendiri.
أيُّمَا امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ فَمَرَّتْ عَلَى قَوْمٍ لِيَجِدُوا مِنْ رِيحِهَا فَهِيَ زَانِيَةٌ. رواه أصحاب السنن
“Setiap wanita mana saja yang memakai wangi-wangian lalu dia berjalan melewati suatu kaum supaya mereka mencium bau wanginya itu, berarti dia telah berzina.” (HR. Ahmad, An-Nasa’i, Abu dawud, dan Tirmidzi)
Perbedaan antara parfum pria dengan parfum wanita, yaitu parfum pria tercium aromanya tetapi tidak tampak warnanya. Sebaliknya, parfum wanita tidak tercium aromanya tetapi tampak warnanya.  Sebagaimana sabda Rasulullah saw,
حَدَّثَنَا مَخْلَدُ بْنُ خَالِدٍ حَدَّثَنَا رَوْحٌ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي عَرُوبَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ الْحَسَنِ عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ
أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا أَرْكَبُ الْأُرْجُوَانَ وَلَا أَلْبَسُ الْمُعَصْفَرَ وَلَا أَلْبَسُ الْقَمِيصَ الْمُكَفَّفَ بِالْحَرِيرِ قَالَ وَأَوْمَأَ الْحَسَنُ إِلَى جَيْبِ قَمِيصِهِ قَالَ وَقَالَ أَلَا وَطِيبُ الرِّجَالِ رِيحٌ لَا لَوْنَ لَهُ أَلَا وَطِيبُ النِّسَاءِ لَوْنٌ لَا رِيحَ لَهُ
Artinya: ”dari Imran bin Hushain sesungguhnya Nabi saw bersabda: aku tidak mengendarai urjuan, aku tidak mengenakan pakaian kuning, dan aku tidak menggunakan gamis sutra Imran berkata hasan memberi isyarat pada lengan gamisnya, dan Rasul bersabda:ketahuilah, parfum pria adalah yang tercium dan tidak tampak warnanya, sedangkan parfum wanita adalah yang tampak warnanya dan tidak tercium aromanya”. (HR. Abu Daud dan Ahmad)[9]

Sebagian perawi mengatakan, yang demikian itu jika dipergunakan di luar rumah. Tetapi jika sedang berada di sisi suaminya, maka dia boleh memakai parfum sekehendak hatinya.  [10]
3.      Membuka aurat di hadapan orang yang bukan muhrimnya sendiri.
Allah berfirman
Artinya:  dan janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita.        
Nabi bersabda:
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ مُعَاذٍ وَيَزِيدُ بْنُ هَارُونَ قَالَا حَدَّثَنَا بَهْزُ بْنُ حَكِيمٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ قُلْتُ يَا نَبِيَّ اللَّهِ عَوْرَاتُنَا مَا نَأْتِي مِنْهَا وَمَا نَذَرُ قَالَ احْفَظْ عَوْرَتَكَ إِلَّا مِنْ زَوْجَتِكَ أَوْ مَا مَلَكَتْ يَمِينُكَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِذَا كَانَ الْقَوْمُ بَعْضُهُمْ فِي بَعْضٍ قَالَ إِنْ اسْتَطَعْتَ أَنْ لَا يَرَاهَا أَحَدٌ فَلَا يَرَاهَا قَالَ قُلْتُ يَا نَبِيَّ اللَّهِ إِذَا كَانَ أَحَدُنَا خَالِيًا قَالَ فَاللَّهُ أَحَقُّ أَنْ يُسْتَحْيَا مِنْهُ مِنْ النَّاسِ  )رواه الترمذى)[11]
4.      Pakaian yang bercelup ushfur.
Sebagaimana dalam sabda Nabi:
حَدَّثَنَا الْقَعْنَبِيُّ عَنْ مَالِكٍ عَنْ نَافِعٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ حُنَيْنٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ :أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ لُبْسِ الْقَسِّيِّ وَعَنْ لُبْسِ الْمُعَصْفَرِ وَعَنْ تَخَتُّمِ الذَّهَبِ وَعَنْ الْقِرَاءَةِ فِي الرُّكُوعِ[12]

Artinya: Dari Ali bin Abi Thalib ra sesungguhnya Rasulullah melarang menggunakan sutra, pakaian kuning, cincin emas dan qira’ah (membaca surat) dalam ruku’. (H.R. Abi daud)   
                                   
E.      Ancaman Bagi yang Melanggar Dalam Masalah Perhiasan
1.      Dilarang menggunakan tato dan merenggangkan gigi.
Dan Allah akan melaknat bagi orang yang melanggarnya, sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Abdullah bin Mas’ud:
حَدَّثَنَا عُثْمَانُ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَلْقَمَةَ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ
لَعَنَ اللَّهُ الْوَاشِمَاتِ وَالْمُسْتَوْشِمَاتِ وَالْمُتَنَمِّصَاتِ وَالْمُتَفَلِّجَاتِ لِلْحُسْنِ الْمُغَيِّرَاتِ خَلْقَ اللَّهِ تَعَالَى
مَالِي لَا أَلْعَنُ مَنْ لَعَنَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ فِي كِتَابِ اللَّهِ
{ وَمَا آتَاكُمْ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ }
Artinya: “Allah melaknat wanita yang membuat tato (pada kulitnya) dan wanita yang meminta dibuatkan tato, yang mencukur alisnya dan wanita yang meminta direnggangkan giginya untuk mempercantik diri, yang mereka semua merubah ciptaan Allah. Maka seorang wanita berkata kepada Ibnu Mas’ud tentang hal itu maka Ibn mas’ud menjawab: “Mengapa aku tidak boleh melaknat orang yang dilaknat oleh Rasulullah dan hal itu ada di dalam Al-Qur’an”. {“Apa yang dibawa kepadamu oleh Rasulullah maka terimalah”} ”.[13] (HR. Bukhari 5476)

2.      Larangan menggunakan bagi wanita untuk menyambung rambut, laknat bagi mereka yang melanggarnya.
Sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Abdullah bin Umar:[14]
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ وَمُسَدَّدٌ قَالَا حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي نَافِعٌ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ
لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْوَاصِلَةَ وَالْمُسْتَوْصِلَةَ وَالْوَاشِمَةَ وَالْمُسْتَوْشِمَةَ
Artinya: “Rasulullah saw melaknat wanita yang menyambung rambutnya dan wanita yang minta disambungkan rambutnya, wanita yang mentato (kulitnya) dan wanita yang meminta dibuatkan tato”. (HR. Abu Daud) [15]

KESIMPULAN

Wajah merupakan inti perhiasan dan keindahan bentuk yang dapat memberikan kesegaran. Dan berhias merupakan hal yang lumrah dilakukan oleh para perempuan. Perhiasan adalah yang biasanya diupayakan oleh perempuan untuk memperbaiki penampilannya, seperti pakaian, perhiasan emas, celak dan pewarna.

Perhiasan yang diperbolehkan bagi perempuan yaitu:
1.   Minyak wangi demi kemesraan suami
2.   Emas dan sutera
3.   Pakaian bercelup ‘ushfur

Perhiasan yang dilarang bagi perempuan yaitu:
1.   Pakaian yang dipakai dengan maksud menyombongkan diri
2.   Minyak wangi yang menyengat

              Ancaman bagi yang melanggar dalam masalah perhiasan bagi perempuan:
Bagi mereka yang mentato, merenggangkan gigi, dan  menyambung rambutnya akan diancam dengan laknat Allah. 

DAFTAR PUSTAKA

Abu Syuqqah, Abdul Halim Mahmud. Tahrir Al-Mar’ah fi Ashri Al-Risalah.  Terjemahan dari Mudzakir    
Abdussalam. Bandung: Mizan. 1995    

Al-Jamal, Ibrahim Muhammad.  Fiqih Wanita.  Terjemahan Anshori Umar Sitanggal

Al-Khayyath, Muhammad Haitsam. Problematika Muslimah di Era Modern. Jakarta: Erlangga. 2007

Al-Wazan, Amin bin yahya.  Fatwa-fatwa Tentang Wanita. Jakarta: Darul Haq. 2003

Muhammad ‘Uwaidhah, Syaikh Kamil Muhammad.  Al Jami’ Fii Fiqhi an Nisa. Terjemahan M. Abdul Ghofar. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar. 1998

Maktabah Syamilah

Yusuf, Ahmad Muhammad.  Himpunan Dalil Dalam Al-Qur’an dan Hadits.  Jakarta: PT. Segoro Madu Pustaka


[1] Muhammad Haitsam Al-Khayyath, Problematika Muslimah di Era Modern, (Jakarta: Erlangga. 2007) hlm. 136
[2] Abdul Halim Mahmud Abu Syuqqah, Tahrir Al-Mar’ah fi Ashri Al-Risalah, Terjemahan dari Mudzakir Abdussalam. (Bandung: Mizan. 1995) hlm. 238
[3] Muhammad haitsam….,  hlm. 135
[4] Syaikh Kamil Muhammad Muhammad ‘Uwaidhah, Al Jami’ Fii Fiqhi an Nisa, terjemahan M. Abdul Ghofar. Hlm. 658
[5] Ibrahim Muhammad Al-Jamal, Fiqih Wanita, Terjemahan Anshori Umar Sitanggal
[6] Sunan At Tirmidzi Juz 3 bab ma ja’a fi al iktihal no 1763
[7] Sunan Abi Daud 4048, bab min karahihi
[8] Hadis Abi Daud bab sutra bagi wanita no 3535 (maktabah syamilah)
[9] Sunan Abi Daud, باب من كرهه,  no.  3527
[10] Muhammad haitsam…., Hlm. 143
[11] Sunan At-Tirmidzi jilid 4, Abu Isa Muhammad bin Isa bin Saurah,في حفظ العورة    باب ما جاء , juz 9, hal. 481, no. 2778.
[12] Sunan Abi Daud, باب من كرهه,  no.  3525 (maktabah syamilah).
[13] Ahmad Muhammad Yusuf, Himpunan Dalil Dalam Al-Qur’an dan Hadits, (Jakarta: PT. Segoro Madu Pustaka) hlm. 97
[14]Syaikh Kamil Muhammad Muhammad ‘Uwaidhah, Al Jami’ Fii Fiqhi an Nisa, terjemahan M. Abdul Ghofar. Hlm. 657
[15] ibid

Komentar

  1. Informasi menarik. Perhiasan Cantik tak hanya menjadikan Anda tampil lebih cantik, melainkan juga membuat Anda semakin percaya diri. Jika Anda ingin melihat model perhiasan terbaru, silakan KLIK DISINI>> perhiasan. Dan jika Anda ingin membuat membuat Perhiasan Nama, seperti Kalung Nama, Gelang Nama, cincin nama, silakan Anda KLIK DISINI>> Kalung Nama.

    BalasHapus
    Balasan
    1. afwan saran gaperlu pakai wajah wanita dlm profile pic hehe cb ukhti cri2 hukumny

      Hapus
  2. Hari gini masih pakai aksesoris perhiasan sama dengan lainnya, hehe
    Udah gak zamannya lagi sis..Yuk pakai yang spesial perhiasan nama yang tiada duanya.
    Ada banyak pilihan perhiasan, mulai dari kalung nama dengan spesial liontin nama khusus,
    yang bertuliskan nama anda. Juga ada gelang nama dengan variasi rantai ataupun plat pipih
    Ada juga cincin nama khusus yang terukir nama anda ataupun pasangan anda. Bisa juga sebagai pelengkap,
    yaitu anting nama, dan yang suka untuk urusan tampilan saat dinas bisa pakai bross nama.
    Semuanya itu hanya ada disini >> Perhiasan Nama Cantik

    BalasHapus
  3. afwan trs maksudny tdk blh menampakkan pakaianny itu gmn ya, dan bukankah wanita gpp pake baju yg dicelup ushfur? stau sy yg tdk blh itu laki2 dan itu pun sy blm tau apa benar tdk boleh, sy blm begitu mengerti hukum baju warna kuning dn merah hehe cb ukhti cri2 lg hukumnya

    BalasHapus
  4. dan afwan ukhti yg bnr itu mahram bukan muhrim, beda arti hehe

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer